Bagaimana pelaksanaan prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran yang kontekstual? Alur tujuan pembelajaran adalah urutan atau rangkaian langkah-langkah yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dalam suatu pembelajaran.
Tujuan dari alur ini adalah untuk memudahkan siswa dalam mencapai kompetensi yang diinginkan. Tentunya dengan cara yang terstruktur dan sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.
Alur ini menggambarkan bagaimana proses pembelajaran disusun dan diorganisasikan. Dengan begitu, siswa dapat memahami materi secara bertahap dan sistematis, dari yang paling dasar hingga yang lebih kompleks.
Bagaimana pelaksanaan prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran yang kontekstual? Berikut adalah urutan penyusunannya.
1. Pemahaman Kebutuhan Siswa
Langkah pertama adalah memahami kondisi, minat, dan kemampuan siswa. Mengetahui apa yang dibutuhkan siswa, apakah itu keterampilan tertentu atau pengetahuan dasar yang perlu dikuasai, akan membantu dalam merancang tujuan pembelajaran yang tepat.
2. Mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP)
Berikutnya adalah memastikan alur tujuan pembelajaran (ATP) selaras dengan capaian pembelajaran yang ditetapkan dalam kurikulum. Caranya dengan menganalisis dokumen capaian pembelajaran (CP) yang memuat kompetensi, elemen, dan deskripsi capaian pada jenjang tertentu.
3. Menghubungkan Materi dengan Kehidupan Nyata
Pembelajaran harus relevan dengan konteks kehidupan siswa sehingga lebih bermakna. Jika membahas matematika, gunakan studi kasus yang sesuai dengan keseharian siswa, seperti mengelola uang saku atau menghitung jarak rumah ke sekolah.
4. Menyusun Alur Pembelajaran yang Bertahap
Alur pembelajaran yang kontekstual harus disusun secara bertahap. Dalam merancang alur ini, guru harus memperhatikan bagaimana siswa akan membangun pengetahuan mereka secara progresif, mulai dari hal-hal yang sudah mereka ketahui hingga hal baru yang lebih kompleks.
Berdasarkan buku Integrasi Sistem Among dengan Pembelajaran dan Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar, Neni Hermita, (2023), alur pembelajaran harus mampu menyesuaikan dinamika kebutuhan siswa. Lakukan asesmen diagnostik untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
6. Menyesuaikan dengan Profil Pelajar Pancasila
Tujuan pembelajaran harus mendukung pengembangan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Kaitkan setiap aktivitas pembelajaran dengan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong atau berpikir kritis.